Dipenghujung tahun 2022, Departemen Ekonomi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Andalas (UNAND) kembali menorehkan prestasi atas perolehan terakreditasi UNGGUL untuk Program Studi Ekonomi Pembangunan Program Sarjana (S1) dari Lembaga Akreditasi Mandiri - Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA). LAMEMBA merupakan lembaga akreditasi mandiri yang diprakarsai oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang disetujui oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun 2019. 

Akreditasi Unggul LAMEMBA ini merupakan rangkaian prestasi yang diperoleh Departemen Ekonomi FEB UNAND di tengah terpaan Pandemi Covid 19 menghadang. Tahun 2021. Program Studi Ekonomi Pembagunan (S1) barusaja mendapatkan sertifikasi internasional dari ASEAN University Network - Quality Assurance (AUN-QA). Selanjutya, di pertengahan tahun 2022 Program studi ini terus menorehkan pengakuan terakreditasi Internasional dari Foundation International Business Administration Accreditation (FIBAA) yang berkedudukan di Jerman. Meskipun Akreditasi FIBAA ini mendapatkan pengakuan untuk direcognisi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Namun Program Studi ini tetap mempersiapkan diri untuk melakukan Akreditasi Nasional dari LAMEMBA karena periode akreditas A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) segera berakhir pada pertengahan Agustus 2022 lalu. 

Ketua Departemen Ekonomi FEB UNAND Dr. Fajri Muharja menjelaskan bahwa keputusan untuk mengikuti Akreditasi LAMEMBA merupakan corner solution yang harus dilakukan mengingat masa berlaku akreditasi BAN-PT yang segera berakhir. Artinya tim kerja akredidasi program studi yang tahun 2021 barusaja menyelesaikan tugas untuk AUN-QA berlanjut melaksanakan tugas FIBAA dan Akreditasi LAMEMBA secara berurutan. Ini merupakan pekerjaan yang cukup menguras waktu dan energi tim yang terdiri dari Dosen, Mahasiswa, Tenaga Kependidikan, Alumni, User dan stakeholders lainnya dalam melakukan perencanaan, proses pelaksanaan dan asesmen lapangan. 

Akreditas UNGGUL dari LAMEMBA ini dapat dimaknai bahwa Program Studi (S1) Pembangunan FEB UNAND diakui sebagai program Studi yang bereputasi Internasional. Dengan  9 (sembilan) kriteria penilaian yang ditetapkan LAMEMBA, Program Studi ini telah mampu menunjukan kapasitasnya melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI) dan Rencana Strategis dari Unit Pengelola Program Studi (UPPS). 

Ketua Departemen Ekonomi mengucapkan terima kasih atas kerja keras, cerdas dan ikhlas dari Tim Akreditasi program Studi yang tidak kenal lelah dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Tim ini sebetulnya juga telah melakukan tugas dengan rangkaian pekerjaaan Akreditasi BAN-PT untuk Program S2 Magister Ekonomi dan S3 Doktor Ekonomi (2020) yang mendapatkan Akreditasi A dan  sampai Akreditasi LAMEMBA pada tahun 2022 ini. 

Dengan momentum akreditasi Program Studi yang UNGGUL ini dan semangat UNAND yang juga UNGGUL sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) perlu diisi dengan beragam program dan aktifitas secara berkualitas yang berkesinambungan dengan Visi, tata kelola, sumberdaya manusia, mahasiswa, penelitian, pengabdian serta luaran yang bereputasi internasional. (FM121222)

Lembaga Penelitian Ekonomi Regional (LPER) FEB UNAND dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk "Outlook Ekonomi dan Pengangguran Terkini di Indonesia" Jumat, 18 November 2022 di Ruang Seminar Pascasarjana FEB UNAND. Seminar Nasional ini menghadirkan pembicara utama Direktur Statistik Harga, Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat yaitu Dr. Windhiarso Ponco Adi Putranto, S.Si, M. Eng. Kemudian Pembicara lainnya adalah Direktur Lembaga Penelitian Ekonomi Regional (LPER) FEB UNAND Dr. Yulia Anas dengan Moderator adalah Dr. Elvina Primayesa (Dosen Departemen Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas. 

Dr. Windhi sebagai Alumnus Program Doktor Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi FEB UI menjalaskan bahwa pada fase new normal pandemi Covid 19 memperlihatkan kondisi ekonomi Indonesia cenderung kepada pemulihan yang makin terarah meskipun terdapat beberapa gangguan dari perubahan kondisi ekonomi di tingkat global. Beberapa tekanan ekonomi indonesia dalam beberapa bulan terakhir adalah terjadinya inflasi yang tinggi berbarengan dengan kenaikan harga BBM di Indonesia. Hal ini jelas sangat mempengaruhi proses pemulihan ekonomi Indonesia saat ini dan di masa datang. Memasuki tahun 2023, masyarakat Indonesia juga dikhawatirkan akan belum tuntasnya ketegangan Rusia vs Ukarina. Hal ini juga memberikan pengaruh terhadap perekonomi nasional dan daerah. 

Permasalahan pengangguran di tingkat nasional dan daerah memiliki dampak yang serius yang diakibatkan oleh pandemic Covid 19. Namun dalam beberapa bulan terakhir, perekonomian nasional dan daerah mulai mengalami perbaikan seiring dengan mulai bangkitnya kegiatan ekonomi masyarakat dan mobilitas penduduk. 

Dr. Yulia Anas lebih menyoroti permasalahan tenaga kerja di Sumatera Barat agar dapat mengurangi pengangguran di Sumatera Barat, Pemerintah perlu memperkuat sektor UMKM di Sumatera Barat agar memiliki kemampuan untuk bisa akses terhadap teknologi Informasi dalam mengembangkan usaha di masa datang. 

Seminar ini secara resmi dibuka oleh Wakil Dekan II FEB UNAND Dr. Fery Andrianus, SE, M.Si. Seminar ini juga di hadiri oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Barat. Ibu Ir. Herum Fajarwati, M.M beserta jajaran Staf dan Karyanan BPS tingkat Propinsi dan Kabupaten Kota di Sumatera Barat. Seminar Nasional ini dilaksanakan secara Hybrid dan juga diikuti oleh Civitas Akademika Universitas Andalas yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa S1, S2, dan S3 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas. (FM18.11.11)